MALAIKAT WAHYU 10
(Pelajaran-39)
Supaya mengerti akan isi Wahyu 10 ini bacalah seluruh pasalnya. Ini hanya terdiri dari 11 ayat. Dalam ayat-ayat permulaan diceritakan tentang seorang malaikat yang turun dari sorga berselubungkan awan, pelangi ada di atas kepalanya, mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. Di tangannya ia memegang gulungan kitab kecil yang terbuka, kaki kanannya di laut dan kaki kirinya di bumi. Suaranya nyaring seperti singa yang mengaum. Malaikat ini dapat dilambangkan dengan Kristus. Turun dari langit berarti tempat kejadian di bumi. Diselubungi awan, banyak kali Kristus digambarkan dengan awan. Pelangi menunjukkan kasih Allah bagi manusia. Seperti matahari, banyak kali Kristus disebut matahari kebenaran. Kaki seperti tiang api dan menginjak laut dan bumi menunjukkan kuasa dan kebesaran Kristus yang telah menjadikan langit dan bumi beserta dengan segala isinya.
Buku yang terbuka di tangannya adalah firman Allah yang masih tetap terbuka bagi manusia pada zaman ini. Inilah pekabaran yang harus diberitakan ke seluruh dunia (lambang laut dan bumi). Rasul Yohanes yang melihat khayal itu disuruh pergi mengambil kitab kecil itu untuk di makan. Ketika dimakan terasa dimulut itu manis seperti madu, tetapi didalam perut terasa pahit. Ini menunjukkan bahwa bilamana kita mendengar pekabaran injil, terasa enak karena injil itu adalah kabar tentang keselamatan di sorga.
Bila kita bertobat dan mengingat tentang sorga, rasanya senang sekali, tetapi bilamana kita sudah dalam kebenaran maka kita akan mengalami banyak pencobaan, kesusahan, penderitaan, kesengsaraan dan aniaya, inilah lambang di mulut manis, di perut pahit. Tetapi dalam bagian lain Alkitab kita mempunyai janji kelepasan dari segala pencobaan, aniaya dan kesusahan !