BUMI YANG BARU
(Pelajaran-12)
Bumi yang baru adalah dunia yang baru. Kita mengetahui dalam pelajaran kedatangan Yesus yang kedua kali, bahwa disamping Ia datang untuk menyelamatkan orang-orang percaya, maka Ia akan datang membinasakan dunia atau bumi ini karena dosa dan kejahatannya. Setelah itu umatNya akan dibawa ke surga dan memerintah disana dengan Dia seribu tahun lamanya. Setelah genap seribu tahun, maka Yesus akan datang atau turun ke dunia untuk ketiga kalinya. Itu pada akhir masa seribu tahun, seperti pelajaran nomor 10. Pada kedatanganNya yang kedua kali Ia disertai oleh malaikat-malaikat (MATIUS 25:31). Pada kedatanganNya yang ketiga kali, Ia disertai oleh orang-orang kudusNya Yudas 14.
Mengenai bumi yang baru ini dapat kita baca seluruhnya dalam kitab Wahyu pasal 21. Yesus akan turun dengan kota Yerusalem yang baru. peristiwanya adalah sebagai berikut:
Selesai masa 1000 tahun itu, Yesus dan orang-orang suci yang diselamatkan akan turun ke dunia ini dengan kota Yerusalem baru, ketika mendekati bumi ini, setan dilepaskan. Orang-orang jahat dibangkitkan lalu mereka dengan pimpinan setan bersatu hendak menyerang kota yang suci itu. Tetapi sementara mereka bersiap untuk menyerang kota suci itu yang masih berada diudara atau lapisan langit pertama, maka turunlah api dari langit menghanguskan dan membinasakan mereka semuanya terutama Iblis itu tewas sampai selama-lamanya. Dengan api itu bumi ini dibersihkan, dan menjadi bumi yang baru. Wahyu 21:5,"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru." Menurut nubuatan Yerusalem baru itu akan turun di atas bukit Zaitun yang akan terbelah dua dan menjadi suatu lembah yang amat luas. Sesudah dunia ini dijadikan baru maka taman Firdaus atau Eden akan dikembalikan. Ayat-ayat Kitab Suci tentang Bumi atau Dunia Baru, selain Wahyu 21, adalah : II Petrus 3:10-13; Yesaya 65:17-19; 60:18-20. Nubuatan tentang bukit Zaitun yang akan terbelah terdapat dalam Zakharia 14:4. Yerusalem baru ibu kota dunia baru dan semesta alam akan turun disini. Di dunia baru semua akan berbahagia hidup kekal sampai selama-lamanya.
KASIH ALLAH DINYATAKAN DALAM API NERAKA
Api neraka adalah api yang sebenarnya dan sebagian besar manusia akan mengakhiri hidupnya di sana "Matius 7:13,14.
Tidak ada seorangpun yang sedang di bakar di dalam api neraka sekarang ini. Yesus menjelaskan itu ketika Ia mengatakan, "Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api. Demikian juga pada akhir zaman." Matius 13:40. Petrus katakan, "Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk di siksa pada hari penghakiman." II PETRUS 2:9. Orang jahat akan di "simpan sampai hari penghukuman untuk menerima pahala kita. Ini menjelaskan bahwa tidak seorangpun yang dibakar melalui api neraka sekarang.
Baca "Hukuman yang Terakhir" dalam WAHYU 20:11-15. Diayat 14"Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah kedalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api." Baca Maleaki 4:1-3; Mazmur 37:20; II Tes 1:9. (Bandingkan Wahyu 20:10 dengan Yudas 1:7, apakah api kekal yang membakar kota sodom masih ada sampai sekarang?).
Setelah kita mempelajari pelajaran-12 ini jelaslah bahwa tidak ada penyiksaan kekal terhadap setan dan pengikutnya (Lihat Penjelasan Pelajaran-12).
Satu teori yang mengajarkan tentang penyiksaan kekal seperti yang dikemukakan oleh seorang pendeta dan berkumandang dimimbar-mimbar dan telah diterima sebagian besar umat Kristen sebagai berikut:
"Mereka semua akan disiksa siang malam sampai selama-lamanya. Hal ini menunjukkan, bahwa neraka atau lautan api bukanlah suatu tempat dimana mereka yang melawan Allah akan dihancurkan sehingga lenyap tetapi mereka justru tetap ada dalam keadaan mereka, namun tersiksa - siksa yang kekal!" Dipetik dari buku Kitab Wahyu Rahasia Akhir Zaman, Jilid III, alinea terakhir, Halaman 65, 66, cetakan kedua 1985, Pdt. Ir Timotius Subekti, Andi Offset, Yogyakarta.
PENJELASAN
KEBOHONGAN BESAR
Satu-satunya makhluk yang menjanjikan Adam hidup dalam pelanggaran adalah si penipu besar itu. Dan pernyataan ular itu kepada Hawa di taman Eden -- "Sekali-kali kamu tidak akan mati" -- merupakan khotbah pertama yang pernah dikhotbahkan tentang kebakaan jiwa. Namun pernyataan yang dialaskan atas wewenang setan ini membahana dari mimbar-mimbar Kekristenan dan telah diterima umat manusia pada umumnya sebagaimana yang diterima oleh nenek moyang kita yang pertama. Hukuman ilahi, "Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati" (Yeh 18:20), diartikan menjadi Orang yang berbuat dosa, tidak akan mati tetapi hidup selamanya.
Kita tak dapat berbuat apa-apa kecuali merasa heran atas pengaruh asing ini yang membawa umat manusia begitu mudah percaya akan perkataan setan dan begitu mudah menyangkal perkataan Allah.
Seandainya manusia setelah kejatuhannya diizinkan untuk memakan buah pohon kehidupan, dia akan hidup selama-lamanya dan dengan demikian dosa akan menjadi kekal. Tetapi kerub dan sebilah pedang bernyala-nyala menjaga "jalan ke pohon kehidupan" (Kejadian 3:24), dan tidak seorangpun dari keluarga Adam diizinkan melewati penghalang dan mengambil bagian dari buah-buah yang memberi hidup itu. Itulah sebabnya tidak ada seorang berdosa yang kekal.
Tetapi setelah manusia berdosa, setan menyuruh malaikat-malaikatnya untuk mengadakan upaya khusus untuk mengajarkan kepercayaan itu tentang kebakaan alamiah manusia; dan setelah membujuk manusia menerima ajaran yang salah ini, mereka harus menuntun manusia untuk menyimpulkan bahwa orang berdosa akan hidup dalam penderitaan yang kekal.
Betapa berlawanan dengan kasih dan rahmat, bahkan dengan rasa keadilan kita, ajaran bahwa orang-orang jahat yang telah mati disiksa dengan api dan belerang dalam neraka yang bernyala untuk selama-lamanya; bahwa oleh karena dosa-dosa mereka dari kehidupan yang singkat di dunia ini mereka harus menderita selama Allah hidup. Namun doktrin ini telah diajarkan secara luas dan masih tetap merupakan bagian dari banyak ajaran-ajaran umat Kristen. Seorang doktor jurusan agama berkata: "Pemandangan atas siksaan-siksaan api neraka akan meninggikan kebahagiaan dari orang-orang suci untuk selama-lamanya. Apabila mereka melihat orang-orang lain yang mempunyai sifat yang sama dan lahir di dalam keadaan yang sama, diceburkan ke dalam siksaan yang sedemikian, dan mereka begitu diagungkan, hal itu akan membuat mereka sadar betapa bahagia mereka itu." Yang lain menggunakan kata-kata ini: "Sementara dekrit pehukuman dilaksanakan untuk selama-lamanya ke atas orang-orang yang terkena murka, maka asap siksa mereka akan selama-lamanya mengepul di hadapan orang-orang yang menerima rahmat, yang gantinya mengambil bagian dari mereka yang malang itu, akan berkata, Amin, Haleluyah! Puji Tuhan!"