Headlines News :
Home » , » PELAJARAN - 50 CARA YANG BENAR MEMELIHARA HARI PERBAKTIAN

PELAJARAN - 50 CARA YANG BENAR MEMELIHARA HARI PERBAKTIAN

Posted by Unknown on Kamis, 28 Juni 2012 | 28.6.12

CARA YANG BENAR 
MEMELIHARA HARI PERBAKTIAN
(Pelajaran-50) 
 
Sekarang  sedikit dipikirkan mengenai bagaimana orang  harus hidup pada hari yang suci. Barangkali kebanyakan orang yang hidup dalam  zaman modern ini tidak menerima sesuatu hari sebagai  hari Allah  yang  diberkati  secara istimewa. Hal  ini  mungkin  benar mengenai  orang yang berbakti baik pada hari Jum'at  maupun  pada hari Minggu. Bagi kebanyakan orang hari-hari tidak mempunyai arti yang  istimewa  kecuali sebagai satu hari  untuk  berhimpun  atau untuk  berbakti.  Dalam  banyak  peristiwa  sesudah  pulang  dari gereja, anggota-anggota akan kembali untuk pekerjaan mereka, atau melanjutkan  kegiatan  sehari-hari di rumahnya atau  akan  sering kita  temui  pemuda atau pemudi ditempat-tempat  hiburan  seperti bioskop sambil membawa Alkitab. Barangkali ini tidak mengherankan karena kedua hari itu tidak pernah diberkati atau disucikan Allah untuk satu maksud yang suci.
     
Sebagaimana   yang   telah   disinggung   dalam    pelajaran sebelumnya,  Allah  memberkati dan menyucikan hari  yang  ketujuh dalam  cara yang sangat istimewa. Ia sendiri berhenti  pada  hari itu dan telah menjanjikan berkat-berkat yang istimewa bagi mereka yang menghormati hari itu. Tidak ada masa 24 jam yang lain  dalam seluruh  sejarah Alkitab yang telah diasingkan  untuk  penggunaan yang kudus seperti itu.
     
Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa Allah menulis  hukum Sabat  bersama-sama dengan 9 azas moral lain dari Sepuluh  Hukum, dengan  jariNya Sendiri. Undang-undang Musa atau  syariat-syariat torat ditulis oleh Musa bukan oleh Allah. Sudah barang tentu Musa diberi  ilham  untuk menuliskannya. Marilah kita  baca  bagaimana Allah  menulisi  10 hukum atas dua loh  batu.  "TUHAN  memberikan kepadaku  kedua  loh batu, yang ditulisi  jari  Allah.."  Ulangan 9:10. Setelah bani Israel berbuat dosa dan Musa memecahkan  kedua loh  batu itu dihadapan mereka, Allah menulis lagi sepuluh  hukum ke atas kedua loh batu yang telah disediakan Musa. "Maka Aku akan menuliskan  pada  loh itu firman-firman yang ada  pada  loh  yang mula-mula yang telah kaupecahkan itu, kemudian letakkanlah  kedua loh  kedalam tabut itu.....Maka pada loh itu Ia menuliskan,  sama dengan tulisan yang mula-mula, Kesepuluh Firman..." Ulangan 10:2,4.
      
Oleh sebab itu Sabat tampak dalam hukum moral Allah yang tak pernah  dapat  dihapuskan. Sebenarnya  kita  diberitahukan  bahwa mereka  yang  tidak mengindahkan salah satu dari  peraturan  ini, yang  termasuk  Sabat sebenarnya  tidak  sungguh-sungguh  menurut azas-azas moral Allah yang terdapat dalam sepuluh hukum.  "Karena barang  siapa yang memegang segenap hukum itu, tetapi  melangkahi salah suatu perkara, maka salahlah ia kepada sekaliannya."  Yakub 2:10.
     
Tuhan   Allah  berhenti  pada  hari  yang  ketujuh   sesudah menyelesaikan  kejadian dunia ini dan "diberkati Allah akan  hari yang  ketujuh  itu serta disucikannya." Kej 2:2, 3.  Dengan  kata lain Ia menjadikan hari ini suci oleh hadiratNya. Kita tahu bahwa hadirat Allah yang menjadikan sesuatu suci. Tatkala Musa  datang ke belukar yang terbakar, berkata Allah, "Janganlah engkau hampir kemari tanggalkanlah kasut daripada kakimu, karena tempat  engkau berdiri itu tanah yang suci adanya." Keluaran 3:5.
      
Karena  hadirat Allah dalam Sabat telah menjadikan hari  itu suci,  Ia  menceritakan bagaimana kita harus  memperlakukan  diri kita  pada  hari itu. Seperti Musa  menanggalkan  kasutnya  untuk menghormati  hadirat  Allah, demikianlah harus  kita  menunjukkan hormat kita kepada hadirat Tuhan pada hari Sabat.
      
"Ingatlah  kamu  akan hari sabat, supaya kamu  sucikan  dia. Bahwa  enam hari lamanya hendaklah kamu bekerja  dan  mengerjakan segala  pekerjaanmu, tetapi hari yang ketujuh itulah sabat  Tuhan Allahmu, pada hari itu jangan kamu bekerja, baik kamu atau anakmu laki-laki,  atau  anakmu perempuan, atau hambamu  laki-laki  atau hambamu  perempuan  atau binatangmu atau orang  dagang  yang  ada didalam  pintu  gerbangmu. Karena dalam enam hari  lamanya  telah dijadikan  Tuhan  akan  langit dan bumi dan  laut  dengan  segala isinya,   maka  berhentilah  Tuhan  akan  hari  sabat   itu   dan disucikannya  dia." Keluaran 20:8-11. Di sini kita dapati  Sabat, hari yang ketujuh disebut, "Sabat Tuhan Allahmu." Itu bukan  hari manusia,  itu  adalah Sabat Tuhan. Karena hari  itu  adalah  hari milik  Allah, tidak seorang manusiapun dapat  merobahnya.  Karena hari itu adalah milikNya Ia mengatakan kepada kita apa yang harus kita perbuat pada hari itu.
     
Pada  hari ini segenap pekerjaan biasa kita  atau  pekerjaan sehari-hari  harus  dihentikan. Kalau kita membuka  sebuah  toko, atau  melakukan perdagangan atau membuka sebuah pabrik, maka  itu harus  ditutup  untuk menghormati hari suci Allah.  Firman  Allah mengatakan kepada kita, "dari masuk matahari sampai kepada  masuk matahari,  hendaklah kamu berhenti pada sabatmu."  Imamat  23:32. Oleh sebab itu sejak matahari terbenam Jum'at petang sampai masuk matahari   sabat  petang,  harus  dipersembahkan  kepada   Tuhan. Sekolah-sekolah  harus  ditutup. Sang murid  harus  menyampingkan buku-buku  sekolahnya. Pekerjaan yang tidak perlu di rumah  harus dihentikan.  Semua orang harus menggunakan waktu yang  kudus  ini untuk  perbaktian gembira kepada Khalik.  Nehemia  memberitahukan kepada  kita  bahwa  semua pembelian  dan  penjualan  harus  juga dihentikan Nehemia 13:15-22.
      
Juga selama hari ini keinginan kita harus dibatasi. "Jikalau engkau menegakkan kakimu daripada membuat kehendakmu pada  sabat, yaitu pada hari yang disucikan bagiku, dan engkau membilang sabat itu  akan  hari kesukaan, yang patut disucikan bagi  Tuhan,  yang harus dihormati, dan engkau mempermuliakan hari itu dengan  tiada menurut  jalanmu  sendiri atau membuat  kehendakmu  atau  memakai perkataan  yang sia-sia; pada masa itu hatimu kelak bersuka  cita akan  Tuhan, maka akan kujadikan bahwa engkau mengendarai  segala ketinggian  bumi dan aku akan memberi engkau makan pusaka  Yakub, moyangmu  itu;  demikianlah  Firman yang  terbit  daripada  mulut Tuhan."Yesaya 58:13, 14.
      
Allah  telah  memberikan  kepada  manusia  enam  hari  untuk bekerja  dan Ia menuntut agar pekerjaan mereka sendiri  dilakukan dalam  enam  hari  kerja. Perbuatan yang  penting  dan  kebajikan diizinkan pada hari Sabat,  orang sakit dan menderita pada setiap saat perlu dirawat; tetapi pekerjaan yang tidak perlu harus tegas dihindari....'Tidak mempercakapkan urusan sendiri', berkata nabi. Mereka yang memperbincangkan masalah-masalah dagang atau  membuat rencana  pada  Sabat,  dianggap  oleh  Allah  seolah-olah  mereka melakukan  transaksi  yang sebenarnya  dalam  perdagangan.  Untuk menyucikan   Sabat,  janganlah  kita  mengizinkan  pikiran   kita memikirk-mikirkan hal-hal yang bersifat duniawi." Patriarchs  and Prophets, hal 307, E. G. White.
     
Tatkala Yesus dituduh oleh orang Yahudi melanggar Sabat,  Ia menyahut, "Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat." Matius 12:12. "Selama  sebagian  dari  hari  itu,  semua  harus   mendapat kesempatan  untuk  keluar  rumah.  Bagaimanakah  anak-anak  dapat menerima pengetahuan yang lebih benar mengenai Allah, dan pikiran mereka  dikesani  dengan lebih baik,  selain  dengan  menggunakan sebagian  dari  waktu  mereka keluar,  bukan  bermain,  melainkan bersama-sama dengan orang tua mereka? Biarkan pikiran mereka yang masih  muda dihubungkan dengan Allah dalam keindahan  pemandangan alam,  biarkan  perhatian  mereka  diarahkan  kepada  tanda-tanda kasihNya  kepada manusia dalam karya ciptaanNya dan  mereka  akan tertarik  dan  menaruh perhatian." "Hari  Sabat  harus  dijadikan sangat menarik kepada keluarga-keluarga kita sehingga pengulangan setiap  pekannya akan dinantikan dengan kesukaan." Testimony  for the Church, vol 2, hal 583-585, Mrs. E. G. White.
      
Membawa  keluarga kita ke alam dengan makan di  udara  luar, bukan untuk bermain, tetapi untuk menggemari keindahan alam luar, sudah  barang  tentu  adalah sesuai  dengan  pemeliharaan  Sabat. Mengunjungi  orang  sakit, berbicara kepada  orang  lain  tentang kesukaan   Yesus   melakukan   perbuatan-perbuatan   yang   baik, menyelamatkan  jiwa-jiwa  yang  hilang,  semuanya  adalah  sesuai dengan rencana Allah bagi jam-jam Sabat.
     
Alkitab     menyebut     hari    sebelum     Sabat,     hari "persediaan/persiapan." Yesus meninggal pada hari Jumat dan Yusuf dari Arimathea pergi menghadap Pilatus meminta mayat Yesus.  Lalu diturunkannya  mayat  itu....Hari itu adalah hari  persiapan  dan hari Sabat hampir mulai. Lukas 23:50-54.
     
Pada  hari  "persiapan" segala  sesuatu  harus  dipersiapkan untuk  Sabat.  Semua pekerjaan  membersihkan  rumah,  menyediakan pakaian,  masakan  yang utama dan  perbelanjaan  harus  dilakukan sebelum  jam-jam  Sabat. Alkitab mengatakan, "Besok  adalah  hari perhentiaan  penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka  roti  yang perlu  kamu  bakar,  bakarlah, dan apa  yang  perlu  kamu  masak, masaklah;  dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya  untuk disimpan sampai pagi." Keluaran 16:23.
      
Tuhan  diperkenankan  bilamana  segala  sesuatu  yang  dapat dikerjakan  disediakan  untuk  hari  Sabat.  Namun  demikian   di beberapa  tempat tidak mungkin untuk menyimpan makanan  sepanjang malam,  karena akan rusak. Dalam keadaan ini sudah  tentu  adalah sesuai  dengan  roh Sabat untuk menyediakan  makanan  untuk  hari Sabat   pada  hari  kemarinnya,  atau  memanaskan  makanan   yang disediakan sejak kemarin.
     
Walaupun  demikian,  "Banyak  orang  secara  semberono  baru menghentikan perkara-perkara yang kecil yang dapat dilakukan pada hari  persediaan pada permulaan Sabat. Janganlah  ini  dilakukan. Pekerjaan yang dilalaikan sampai permulaan Sabat harus dihentikan sampai Sabat telah lewat." --Patriarchs and Prophets, hal 296, E.G. White.
     
"Ada pekerjaan lain yang harus mendapat perhatian pada  hari persediaan.  Pada  hari  ini  segala  perbedaan  di  antara  sama saudara,  apakah  itu  dalam keluarga atau  dalam  gereja,  harus disingkirkan.  Hendaklah segala kekesalan dan amarah  dan  dendam dikeluarkan  dari jiwa. Dengan roh yang rendah  hati,  "hendaklah kamu masing-masing mengaku-akui dosamu di antara sama sendiri dan mendoa-doakan sama sendirimu, supaya kamu selamat." Yakub 5:16.
     
Sebelum Sabat mulai, pikiran dan tubuh harus ditarik kembali dari  urusan duniawi. --Testimony for the Church, vol. 6, hal  356, E. G. White.
     
Kemudian  setelah  matahari terbenam di  sebelah  barat  dan Sabat   mulai,  hendaklah  kita  menghimpunkan   keluarga   kita, menyanyikan    pujian    kepadaNya,   membaca    firmanNya    dan mempersembahkan doa sebagai satu keluarga, bersatu dalam Kristus.
      
Sekali lagi bilamana matahari terbenam pada penutupan Sabat, keluarga kita harus dikumpulkan untuk menyatakan syukur kepadaNya atas  berkat-berkat  hari  itu  dan  mempersembahkan  hidup  kita kembali kepadaNya dalam pelayanan kasih yang setiawan dalam pekan yang mendatang.
     
Ada sesuatu yang indah dalam pemeliharaan Sabat.  Mengetahui bahwa  saudara  mengikuti kehendak Allah pada  hari  itu  membawa kesukaan   besar,   kesenangan  dan  kepuasan.   Karena   saudara mengetahui  bahwa hadirat Allah menyertai hari itu  saudara  akan merasa  lebih  dekat  kepadaNya,  karena  hari  itu  bukan   saja merupakan  satu peringatan akan kejadian, tetapi  merupakan  satu peringatan   akan  kejadian  kita  kembali-orang   Kristen   yang dilahirkan  kembali. Ini bukan bentuk yang legalistik,  melainkan hubungan cinta di antara Tuhan Yesus Kristus dengan anak-anakNya.
      
Upacara  gereja pada hari Sabat, perhimpunan bersama  dengan orang lain yang juga mengikuti rencana Allah, akan  mempersatukan segenap  hati  dalam kasih akan satu dengan yang  lain  yang  tak dapat dilakukan oleh sesuatu perkara lain. Pusaka yang mulia yang diberikan Allah kepada kita!
     
Inilah Sabat yang telah datang kepada kita sejak pekan  yang pertama dalam sejarah dunia, diasingkan oleh Allah, diberkati dan disucikan  oleh  Dia kemudian dianugerahkan kepada  manusia  demi kebaikannya  dan dipelihara dengan kudus  oleh  pengikut-pengikut yang benar sepanjang seluruh sejarah umat manusia.
     
Bagaimana  mungkin  hari Minggu, yang 'ditandai  dengan  cap kekafiran  dan  dikristenkan dengan nama dewa  matahari,  tatkala diangkat  dan  dikuduskan oleh  kemurtadan  kepausan',  mempunyai sesuatu  arti  yang  istimewa dan suci  bagi  kita?  Bagaimanakah pemeliharaan akan hari ini dapat menjadi suatu kehormatan  kepada Allah?
      
Tidak  lama lagi Allah akan mendirikan langit baru dan  bumi yang  baru, tempat yang akan kita tinggali untuk  selama-lamanya. Di sana Sabat akan terus menjadi satu berkat bagi manusia. "Sebab sama  seperti  langit  yang baru dan bumi  yang  baru  yang  akan Kujadikan  itu,  tinggal tetap di hadapanKu,  demikianlah  firman TUHAN,  demikianlah  keturunanmu dan namamu akan  tinggal  tetap. Bulan berganti bulan dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh  umat manusia  akan datang untuk sujud menyembah di  hadapanKu,  firman TUHAN. Yesaya 66:22, 23.
     
Bagaimana  dengan engkau, sahabat? Maukah saudara  mengambil keputusan  sekarang  untuk memelihara Sabat, hari  yang  ketujuh, suci  kepada  Khalik dan Penebus? Kalau  demikian,  saudara  akan mendapat  kesempatan  berbakti kepadaNya dari Sabat ke  Sabat  di dunia baru.
            

KESIMPULAN

Setelah  dipelajari maka bila boleh diambil kesimpulan  yang dipandang  dari  kaca  mata  Kristen  berdasarkan  Alkitab   maka kesimpulan  yang  didapat  adalah terdapat  Empat  kelompok  atau golongan agama didunia ini, yaitu sebagai berikut:

Golongan  Pertama:adalah golongan yang meninggikan hukum  Taurat tetapi menolak Yesus.(Yahudi/umat Israel yang menolak Yesus).

Golongan Kedua:  adalah  golongan yang meninggikan  Yesus  tetapi               menolak 10 Hukum. (Kristen Modern).

Golongan  ketiga: adalah golongan yang menolak Yesus dan  menolak HukumNya. (Diluar Kristen).

Golongan  Keempat:  adalah golongan yang  meninggikan  Yesus  dan menuruti  Hukum-hukumNya.  (Inilah  kelompok   yang               terdapat   dalam  WAHYU  14:12-13, yang  telah  anda pelajari; kelompok yang menuruti hukum-hukum  Allah dan iman kepada Yesus!)

  H I M B A U A N

Apabila  anda  bukan  seorang penganut  menguduskan hari Sabat dan bermaksud untuk menjadi seorang pengikut dalam menguduskan Hari Sabat itu tidak berarti anda meninggalkan semua hal  yang telah anda yakini dan diketahui sebagai seorang Kristen Protestan atau Katolik. Sama sekali tidak! Semua kebenaran yang telah  anda pelajari tentang Yesus didalam gerejamu harus dipelihara sungguh-sungguh lagi bilamana menjadi seorang penganut Hari Sabat!
     
Anda   hanya  menambahkan  kebenaran-kebenaran  yang   telah diketahui  dan dimiliki yang sangat mendesak sekali  dalam  zaman ini  yang  telah ditemukan oleh umat yang memelihara Sabat  Hari  Yang Ketujuh itu yang ada di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
     
Bilamana  anda  mengatakan  bahwa  sebagai  seorang   umat dari Jemaat atau Gereja yang memelihari Sabat Hari Yang Ketujuh anda  memiliki  "kebenaran"  anda   bukan menyombongkan  diri.  Karena  kebenaran  itu  bukan  kebenaranmu,melainkan   "Kebenaran  Allah" Anda  hanya   mengungkapkan   dan menemukan Terang Allah itu.
      
Kebenaran  itu adalah kebenaran Allah, maka Allah pula  yang telah   menyatakan  itu  dengan  caranya  sendiri;  bukan   untuk kebanggaan  melainkan agar menyebarkannya kepada tiap-tiap  orang yang  mau  mendengarkan diseluruh dunia ini, yaitu  setiap  orang yang untuknya Kristus telah menyerahkan nyawaNya supaya orang itu selamat!
      
Allah telah meletakkan kebenaran itu didalam genggaman anda. Sekarang Ia minta dengan sangat agar anda pergi memberitahukannya kepada dunia!
      
Jika  Anda telah berada didalam kebenaran itu, apabila  anda mengalami guncangan yang berat dalam gelombang kehidupan Anda baik itu masalah ekonomi masalah Rumah Tangga masalah kekasih Anda atau lainnya , "Tetaplah"   didalam   kandang"Janganlah"  anda   keluar   dari kebenaran! Walau apapun yang terjadi pertahankanlah Kebenaran itu hingga "Akhirnya!"







R U J U K A N

Carl Coffman,  Frank  Holbrook,  Sekolah  Sabat  Dewasa  Juli   -       September  1989,  Kemenangan Sekarang  ini  Kemuliaan  Masa       Mendatang, Indonesia Publishing House 1989.
E. G. White,  Tulisan  Tulisan  Permulaan,  Indonesia  Publishing House 1985.
E. G. White, Kemenangan Akhir, Indonesia Publishing House 1990.
E. G. White,  Allah Memelihara Kita, Indonesia  Publishing  House   1991.
Eddy  Suhendro & A. Sandiwan Suharto, Ziarah Sang Abdi Bapa  Suci       Yohanes Paulus II, Panitia penyambutan Sri Paus 1989.
Frank  Breaden,  New Pictorial Aid For  Bible  Study,  Australian Division  of  Sevent-Day Adventists, Wahroonga,  New  South Wales, Australian 1970.
Harold E.  Metcalf,  Penuntun  Dasar  Untuk  Pemahaman   Alkitab, diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia 1974.
Jeff  Hammond MA. Thg, Annette Hammond BA, Peta Zaman, cetakan ke enam 1991, Yayasan Pekabaran Injil Immanuel.
Pdt.  Rivai   Burhanuddin,  Persahabatan  Umat  Allah,   Penerbit Persahabatan.
Pdt. BH.  Panjaitan M. Div, Kumpulan Khotbah Pdt. L.  E.  Tucker, Tgl 21 - 28 April 1985, Balai Sidang Senayan, Yayasan Kabar Baik Jakarta 1985
Pdt. Ir. Timotius Subekti, Kitab Wahyu Rahasia Akhir Zaman, jilid III, Andi Offset 1988, Yogyakarta.
Prof. R.  F.  Cottrel, Perubahan Zaman,  Malaysian  Signs  Press, Singapore 1927.
W. L. Wilcox, 7 Hari Perhentian, Indonesia Publishing house 1975, Bandung Indonesia.
Bagikan tulisan ini :
Comments
0 Comments

 
Support : Facebook Group GMAHK Pulomas
Copyright © 2012. Klub Sehat Indonesia - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website, Proudly powered by Blogger