Headlines News :
Home » , , » Apa artinya mesias bagimu

Apa artinya mesias bagimu

Posted by Unknown on Kamis, 19 April 2012 | 19.4.12



s



aya baru saja menyelesaikan sebuah penelitian tentang orang orang muda di Singapura dan pandangan mereka tentang Gereja. Ada banyak pengetahuan yang kami dapatkan, tetapi satu hal menarik yang bersangkutan disini adalah hampir 50 persen dari respondent mengatakan mereka tidak memahami apa artinya datang ke gereja. Sesuatu yang menarik tapi juga memprihatinkan, karena sepertinya banyak dari orang orang muda kita (paling tidak di Negara ini) tidak mengenal apa tujuan mereka ada di dalam gereja.
Tetapi pertanyaan yang sama mungkin perlu kita tanyakan kepada diri kita sendiri. Apakah tujuan kita datang ke dalam gereja? Banyak yang mengatakan bahwa mereka ingin bertemu dengan Yesus. Tetapi pertanyaan selanjutnya datang, apakah kita benar benar mengenal sang Mesias tersebut?
Sebuah kisah kecil di dalam buku Yoh 1: 35-42 memberikan kita sebuah renungan tentang apa arti Mesias bagi 2 orang yang tertulis di dalam cerita ini. Saya berdoa sementara kita mendalami kisah mereka semoga hati kita akan diperbaharui dengan semangat baru dalam mengenal Mesias kita.
1.                   Yohanes Pembabtis: Di dalam Yoh 1 kita menemukan akan sepupu Yesus ini yang telah menjadi pengkhotbah terkenal di seantero Palestina. Dia sangat terkenal, sampai sampai sebagian orang berpikir dialah Mesias yang dijanjikan tersebut. Akan tetapi Yohanes dengan rendah hati mengatakan bahwa dia hanyalah pengabar berita biasa dan bukanlah sang Mesias. Bahkan dia katakan, “melepas kasutnyapun aku tak layak” Ketika Yesus muncul, segeralah Yohanes berseru “inilah sang Anak Domba!” Ini bukanlah kali pertama Yohanes menyerukan statement ini, tetapi mengapa dia mengatakannya sekarang? Ayat 35 secara gamblang mengatakan kalau saat itu ada 2 orang muridnya bersama sama dengan dia dan segera mereka mengikuti Yesus setelah mendengar ucapan dari guru mereka. Bagi Yohanes, Yesus adalah Sang Bintang, dan dia hanyalah penunjuk Jalan. Ada banyak kisah sedih yang saya dengarkan bagaimana seringkali kita menempatkan diri kita sebagai sang Bintang dan bukan sebagai penunjuk Jalan. Yohanes telah mencapai puncak kesuksesannya dalam waktu cerita ini disampaikan. Orang berduyun duyun datang untuk mendengarkan khotbah dari Yohanes. Yohanes bisa saja mulai merasa dirinya lebih pantas untuk mendapatkan popularitas, dan inilah kesempatan bagi dia untuk mendeklarasikan kalau dialah sang mesias itu sendiri. Tetapi Yohanes tetap setia pada panggilan hidupnya, dan bahkan dia tidak mengatakan apa apa saat muridnya meninggalkannya dan mengikuti sang Bintang yang sebenarnya. Sangat disayangkan banyak orang Kristen saat sekarang ini merasa merekalah Bintang dan bukan sang penunjuk Bintang. Banyak dari kita yang merasa cemburu dan sakit hati saat kepopuleran kita mulai sirna dan seringkali mimbar, acara gereja, perkumpulan Alkitab, KKR, dan seminar menjadi ajang persaingan gantinya kita bekerja sama dalam menuntun semua orang melihat sang Bintang, sang Anak Domba yang sebenarnya. Kita bersaing sebagai pembicara yang lebih baik, lebih popular, lebih terkenal. Kita ingin selalu ada di dalam perhatian orang banyak gantinya menunjukkan mereka kepada sang Domba yang telah datang. Karakter Yohanes mengingatkan kita kembali pada tugas kita, sebagai penunjuk Jalan dan bukanlah sebagai sang Bintang. Sebab Kristuslah sang bintang itu, dan bukan kita. Yesuslah yang harus ditinggikan dan bukanlah kita.
2.                   Andreas: Kita Yohanes menuliskan akan kehadiran seorang karakter yang lain dan orang itu adalah Andreas. Sangat menarik untuk melihat bahwa Andreas adalah karakter yang sedikit bicara dan banyak bekerja. Saat dia mengetahui bahwa Yesuslah mesias yang dijanjikan itu, maka segera dia mengikuti sang guru dan belajar padanya. Saat Andreas yakin bahwa dia telah menemukan sang Mesias yang sebenarnya, maka segeralah dia memangil saudaranya Petrus untuk menemui Yesus. Andreas adalah karakter yang unik, sebab tidak banyak cerita yang kita tahu tentang rasul ini. Tetapi setiap kali dia muncul, Andreas selalu membawa orang yang tepat untuk saat yang tepat. Kali kedua kita menemukan Andreas adalah saat dia membawa bocah kecil dengan 5 roti dan 2 ikan, sementara murid2 Yesus yang lain masih kebingungan dan berdebat tentang bagaimana memberi makan 5000 orang. Bagi Andreas, Mesias adalah segala galanya. Mesias inilah yang menjadi pusat hidupnya dan tidak ada bagian hidupnya yang lain yang terpenting selain berjalan dan hidup dengan sang Rabi. Sebagaimana yang kita bisa amati, Andreas bukanlah murid yang banyak mendapat cerita di dalam Injil. Sebaliknya saudaranya Petrus, merupakan sosok yang sangat dikenal bahkan di luar dunia Kekristenan. Petrus selalu ada di dalam kisah2 Yesus, Petrus adalah Rasul kedua yang paling terkenal setelah Paulus. Petrus bahkan masuk dalam lingkaran murid2 Yesus yang paling Dia cintai. Andreas sepertinya hilang kepopularitasnya segera setelah dia memperkenalkan Petrus kepada Yesus. Tetapi satu hal yang kita tahu (Sekalipun Alkitab tidak menjelaskan secara gamblang) Andreas hadir di dalam setiap langkah pelayanan Kristus bersama sama dengan saudaranya Petrus. Andreas ada di sana saat Yesus mengubah air menjadi anggur. Andreas ada di sana saat Yesus membangkitkan orang Mati, Andreas ada di sana saat Kristus mengalahkan Roh Setan di dalam orang orang yang dirasuk, Andreas ada di sana saat Yesus memecahkan roti dan memberikan pesanNya sebelum Dia disalibkan. Bagi Andreas Yesus adalah segala galanya dan Tradisi menuliskan bahwa Andreas mati dengan cara disalibkan pada salib yang berbentuk “X” dan sampai sekarang orang mengenalnya sebagai “St.Andrew’s Cross” atau “Salib Andreas”
Saya diingatkan kembali akan arti mesias melalui dua karakter ini yang dituliskan oleh Yohanes. Di satu sisi, kita melihat Yohanes Pembabtis, sang pengkhotbah terkenal yang tidak termakan oleh kesombongan diri bahkan dengan rendah hati mengabarkan kabar keselamatan bagi semua orang tanpa berpikir banyak tentang popularitas dan peninggian diri kita sendiri. Bagi Yohanes Pembaptis, dirinya bukanlah sang Mesias dan dia hanyalah penunjuk jalan kepada sang mesias tersebut. Ini mengingatkan kita lagi bahwa kita juga adalah sang penunjuk Jalan. Kita bukanlah jalan itu. Ada satu amaran berharga buat kita yang telah popular dan dikenal luas oleh banyak orang, tunjukannlah Mesias itu dan bukan kita.
Di sisi yang lain kita melihat Andreas, sang Rasul yang tidak banyak kita ketahui selain seorang yang sedikit bicara dan banyak bekerja. Tetapi pekerjaannya sangat efektif dan menjadi berkat buat semua orang di sekitarnya. Saya mengingat statement seorang pendeta yang mengatakan “ Terlalu banyak Petrus di gereja, sementara yang kita butuhkan adalah Andreas!” Statement ini mungkin ada bumbu sarkasmenya, tetapi ada kebenaran di dalamnya. Terlalu banyak dan terlalu sering kita dihadapkan pada pencobaan untuk  ingin penampilan kita, pertunjukan kita, yang menjadi sarana bagi orang untuk datang kepada Kristus. Tetapi tidak banyak yang tertarik bekerja secara tenang seperti Andreas tanpa semua popularitas tetapi selalu membawa orang kepada Yesus. Pertama adalah saudaranya sendiri, Petrus dan kemudian bocah yang menyediakan makanan bagi 5000 orang laki laki.
Semuanya dia lakukan bukan demi popularitas, atau penghargaan diri tetapi oleh karena baginya Kristus adalah segala galanya. Kristus adalah mesias, dan bagi Andreas; sebagaimana juga bagi Yohanes Pembabtis, kepopuleran, penghargaan, apresiasi, dan semuanya itu bukanlah lagi menjadi hal yang paling penting untuk diraih.
Saya yakin ada banyak Andreas2 modern di luar sana yang dengan rendah hati dan konsisten terus membawa orang kepada Yesus. Mereka mungkin tidak pernah mendapatkan penghargaan, atau diliput oleh berita. Mereka mungkin bukanlah pembicara terkenal, atau penyanyi terkenal, wajah mereka mungkin tidak pernah muncul di majalah, atau berita gereja. Mereka mungkin tidak pernah diliput secara akbar, tetapi mereka terus bekerja dan membawa orang kepada Kristus. Bilamana anda kebetulan membaca renungan ini, saya percaya Tuhan menghargai pekerjaan anda lebih daripada kemampuan manusia dalam menghargai siapapun di dalam dunia ini.
Pada akhirnya, entah apapun posisi anda di dalam pelayanan, entah anda Yohanes ataupun Andreas; satu hal yang selalu perlu kita tanyakan adalah : apa arti mesias itu bagi diri saya? Sebab entah apapun yang kita lakukan motivasi kita melakukannya adalah yang terpenting. Saat kita melakukannya karena besarnya arti pengorbanan Kristus bagi kita, maka segala hal yang lainnya akan kecil artinya buat kita. ***
Bagikan tulisan ini :
Comments
0 Comments

 
Support : Facebook Group GMAHK Pulomas
Copyright © 2012. Klub Sehat Indonesia - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website, Proudly powered by Blogger